Asma – Gejala, Penyebab dan Pengobatan
Ditulis pada: 17 March 2016 | Kategori: Uncategorized
Asma merupakan penyakit jangka panjang yang dapat menyebabkan penderitanya sulit bernapas, batuk-batuk, dan mengalami mengi ketika kambuh. Pada tiap orang, tingkat keparahan penyakit ini berbeda-beda, dan umumnya dapat dikendalikan dengan baik.
Kami menjual Obat dan Herbal untuk mencegah penyakit Asma sepeti Laminine dan S Lutena. Kami menjual Laminine dan S Lutena dengan harga yang sangat murah dan bersaing. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami.
Asma terjadi ketika saluran napas atau bronkus mengalami radang. Bronkus yang berbentuk seperti tabung kecil ini berfungsi untuk membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru. Bronkus penderita asma pada umumnya lebih sensitif dari orang-orang lain dan lebih gampang mengalami radang.
Sekilas mengenai gejala asma
Ketika paru-paru seorang penderita teriritasi oleh sesuatu yang menjadi pemicu asma, saluran napasnya menjadi menyempit, otot-otot di sekitarnya menjadi mengencang, dan produksi dahak meningkat. Setelah itu timbullah beberapa gejala seperti dada yang terasa sesak, sulit bernapas, mengi, dan batuk-batuk.
Serangan parah gejala-gejala tersebut dikenal sebagai seranganasma atau eksaserbasiasma akut. Penderita seranganasma bisa saja membutuhkan perawatan rumah sakit. Meski jarang terjadi, seranganasma bisa membahayakan nyawa. Bagi penderitaasma kronis, radang pada saluran napasnya yang sudah berlangsung lama dan berulang-ulang bisa menyebabkan penyempitan permanen.
Jika seseorang terdiagnosis mengidapasma saat kanak-kanak, gejalanya mungkin bisa menghilang ketika dia remaja dan muncul kembali saat dewasa. Namun gejalaasma yang tergolong sedang atau berat di masa kanak-kanak, akan cenderung tetap ada walau bisa juga muncul kembali. Kendati begitu, asma bisa muncul di usia berapa pun dan tidak selalu berawal dari masa kanak-kanak.
Penderita asma di Indonesia
Di Indonesia, seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk dan industri, makaasma makin menjadi perhatian, terlebih lagi dengan makin bertambahnya faktor-faktor pemicu. Peningkatan penyakitasma juga berkaitan erat dengan interior rumah, gaya hidup, pola makan, kebiasaan merokok, paparan alergen, serta polusi udara dari industri maupun kendaraan.
Menurut data WHO pada tahun 2011, kematian akibatasma di Indonesia mencapai 14.624 jiwa. Angka ini berartiasma menyebabkan sekitar 1% total kematian di Indonesia. Sekitar 1.1% populasi Indonesia menderitaasma. Jadi, walau bisa tergolong penyakit yang jarang, asma tetap perlu diwaspadai agar serangannya terkontrol dan tidak dibiarkan mencapai tahap yang membahayakan nyawa.
Sedikit mengenai penyebab asma
Asma merupakan penyakit keturunan. Seseorang berpeluang besar terkenaasma jika salah satu atau kedua orang tuanya juga menderitaasma. Meski begitu, penyebab dasar penyakit ini masih belum sepenuhnya dipahami.
Faktor-faktor yang menjadi pemicu umum penyakit asma
Pengertian pemicu di sini adalah segala sesuatu yang dapat mengiritasi saluran napas, yaitu apa pun yangnantinya mengarah kepada munculnya gejalaasma. Pemicu umumasma pada tiap penderitanya berbeda-beda.
Ada beberapa hal yang dapat menjadi pemicu umumasma, diantaranya bulu hewan, udara dingin, tungau debu, asap rokok, serbuk sari, infeksi paru-paru, dan olah raga. Beberapa aktivitas tertentu seperti pekerjaan juga dapat memperburukasma. Hal ini diistilahkan sebagai ‘asma akibat kerja’ atauasma yang berhubungan dengan pekerjaan. Contohnya seperti pekerja bangunan yang terkenaasma akibat sering terpapar debu atau pasir.
Sekilas mengenai diagnosis asma
Dokter kemungkinan dapat menyimpulkan diagnosis jika Anda memiliki gejalaasma yang khas. Dokter biasanya akan bertanya mengenai kapan dan seberapa sering Anda mengalami gejala tersebut, serta apakah Anda tahu mengenai sesuatu yang mungkin menjadi pemicunya. Dokter biasanya akan melakukan sejumlah tes untuk menguatkan diagnosis.
Langkah penanganan penyakit asma
Untuk obatasma sendiri hingga saat ini belum ditemukan, namun ada sejumlah langkah penanganan yang dapat diterapkan guna membantu mengendalikanasma. Penanganan tersebut didasarkan pada dua sasaran penting, yaitu meredakan gejalanya dan mencegah terjadinya seranganasma. Kedua sasaran tersebut juga melibatkan kombinasi obat-obatan, identifikasi dan penghindaran diri dari pemicuasma, serta nasihat pola hidup.
Hidup dengan asma
Jika kebetulan Anda seorang pengidapasma atau orang yang hidup denganasma, jangan khawatir atau cemas dengan penyakit Anda. Asma merupakan kondisi yang dapat dikendalikan asalkan Anda menerapkan disiplin, baik dalam hal penanganannya, maupun pencegahannya.
Beberapa langkah di bawah ini bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya seranganasma, diantaranya:
- Mengenali dan menghindari pemicuasma.
- Mengikuti rencana penangananasma Anda yang dibuat bersama dokter.
- Mengenali seranganasma dan mengobati secepatnya.
- Menggunakan obat-obatanasma yang disarankan oleh dokter secara teratur.
- Memonitor napas Anda.
- Disarankan untuk melakukan vaksinasi influenza dan pneumonia untuk mencegah munculnya komplikasi akibat seranga asma.
- Jika penggunaan inhaler pereda reaksi cepat makin meningkat, segera konsultasikan kepada dokter agar rencana penangananasma Anda disesuaikan kembali.
Belum ada Komentar untuk Asma – Gejala, Penyebab dan Pengobatan